Senin, 28 Desember 2009

Survival


SURVIVAL 1
 Mengapa orang yang tersesat di hutan mati ? Karena dia putus asa. Ya, putus asa membuatnya tidak mau berusaha mencari jalan. Putus asa juga membuatnya diselubungi prasangka buruk. Putus asa membuat dia mati sebelum berusaha.

Kita juga akan merasa mati, tidak berkembang, patah harapan dan hilang semangat karena putus asa. Putus asa mematikan seluruh potensi yang sebenarnya sangat besar yang ada pada diri kita. Karena itu, Tuhan pun sangat melaknat orang yang berputus asa, seperti Dia melaknat orang yang bunuh diri. Ya, bunuh diri adalah puncak keputus asaan.

SURVIVAL 2
Mengapa orang yg berjalan di belantara rimba bisa tersesat? Karena dia merasa sudah banyak tahu dan paling tahu, padahal rimba banyak menyimpan misteri.

Merasa banyak tahu dan paling tahu sebagai wujud merendahkan kondisi yang ada di sekitarnya. Banyak orang yang kemudian terjebak oleh perasaan banyak tahu dan paling tahu sehingga kurang persiapan dan menganggap sepele tantangan yang ada.

Kurangnya persiapan membuat kondisi yang tidak diperhitungkan menjadikan dia “tersesat” dan gagal. Sikap paling tahu pulalah yang menyebabkan orang menyepelekan orang lain atau kondisi/lingkungan yang padahal dia tidak memahaminya. Ya sikap merasa banyak tahu da paling tahu benar-benar menyesatkan, tidak hanya diri sendiri tapi juga orang lain

SURVIVAL 3
Mengapa orang yang 5 hari tersesat di hutan sendirian tanpa bekal masih bisa bertahan hidup? Karena ia mengerahkan semua kemampuannya (makan dedaunan, berlindung di gua kecil dekat aliran sungai dan terus berdoa) untuk bertahan hidup meski tanpa tahu apakah ada yang menemukannya atau tidak.

Lima hari bukanlah waktu yang singkat bagi seseorang yang hilang di gunung dan hutan. Namun ketidakputusasaan dia membuatnya bertahan hidup. Dia mengerahkan seluruh kempuannya dan membuang rasa putus asa dalam dirinya. Namun yang paling berperan dalam menyelamatkan dia, yaitu rasa berserah dirinya pada Tuhan dengan cara terus berdoa.

Ya, dia yakin doa akan mengantarkan keinginannya untuk selamat pada Yang Maha Pemberi Petunjuk. Siapa yang tidak akan selamat bila yang membimbing dan menaungi kita adalah Sang Maha Pemberi Petunjuk

3 komentar:

  1. trims... sangat bermanfaat!

    BalasHapus
  2. makanya kalo mo mendaki mesti persiapan yang matang..
    apakah itu persiapan Fisik, Bekal dan ilmu tentang medan...
    jangan lupa bawa kompas dan peta biar ngga tersesat di hutan..!

    BalasHapus

jangan lupa Comment nya!