Senin, 28 Desember 2009

Survival


SURVIVAL 1
 Mengapa orang yang tersesat di hutan mati ? Karena dia putus asa. Ya, putus asa membuatnya tidak mau berusaha mencari jalan. Putus asa juga membuatnya diselubungi prasangka buruk. Putus asa membuat dia mati sebelum berusaha.

Kita juga akan merasa mati, tidak berkembang, patah harapan dan hilang semangat karena putus asa. Putus asa mematikan seluruh potensi yang sebenarnya sangat besar yang ada pada diri kita. Karena itu, Tuhan pun sangat melaknat orang yang berputus asa, seperti Dia melaknat orang yang bunuh diri. Ya, bunuh diri adalah puncak keputus asaan.

SURVIVAL 2
Mengapa orang yg berjalan di belantara rimba bisa tersesat? Karena dia merasa sudah banyak tahu dan paling tahu, padahal rimba banyak menyimpan misteri.

Merasa banyak tahu dan paling tahu sebagai wujud merendahkan kondisi yang ada di sekitarnya. Banyak orang yang kemudian terjebak oleh perasaan banyak tahu dan paling tahu sehingga kurang persiapan dan menganggap sepele tantangan yang ada.

Kurangnya persiapan membuat kondisi yang tidak diperhitungkan menjadikan dia “tersesat” dan gagal. Sikap paling tahu pulalah yang menyebabkan orang menyepelekan orang lain atau kondisi/lingkungan yang padahal dia tidak memahaminya. Ya sikap merasa banyak tahu da paling tahu benar-benar menyesatkan, tidak hanya diri sendiri tapi juga orang lain

SURVIVAL 3
Mengapa orang yang 5 hari tersesat di hutan sendirian tanpa bekal masih bisa bertahan hidup? Karena ia mengerahkan semua kemampuannya (makan dedaunan, berlindung di gua kecil dekat aliran sungai dan terus berdoa) untuk bertahan hidup meski tanpa tahu apakah ada yang menemukannya atau tidak.

Lima hari bukanlah waktu yang singkat bagi seseorang yang hilang di gunung dan hutan. Namun ketidakputusasaan dia membuatnya bertahan hidup. Dia mengerahkan seluruh kempuannya dan membuang rasa putus asa dalam dirinya. Namun yang paling berperan dalam menyelamatkan dia, yaitu rasa berserah dirinya pada Tuhan dengan cara terus berdoa.

Ya, dia yakin doa akan mengantarkan keinginannya untuk selamat pada Yang Maha Pemberi Petunjuk. Siapa yang tidak akan selamat bila yang membimbing dan menaungi kita adalah Sang Maha Pemberi Petunjuk

Minggu, 20 Desember 2009

TAHUN BARU

Rabalah hangat hatimu, kawan
Tebarkan persahabatan sehangat-hangatnya
Rangkulah kawan lama, kawan baru jangan dimusuhi
Berbagi rasa dengan hangatnya tetesan air mata damai

Mari berpegangan sambil melantun, bersama dentingan bell tahun baru
Kita berdamai, kawan! Kita berdamai, kasih! Kita berdamai, saudara!
Lupakan perbedaan bangsa, kawan
Janganlah risau akan perbedaan warna kulit
Kawan Islam, kawan Kristen, kawan Hindu, kawan Buda
kawan Atheis, dan kawan-kawan kepercayaan lainnya
Jabat tangan-tangan mereka dalam senyuman ramah dan setulus hati

Mari berpegangan sambil melantun, bersama dentingan bell tahun baru
Kita berdamai, kawan! Kita berdamai, kasih! Kita berdamai, saudara!
Kecuplah damaimu, kawan
Sirnakan amarah dan dendam, jangan ada kesalahpahaman yang sesat
Kita adalah satu dalam sahabat, persahabatan dalam perdamaian dunia
Waktu telah berlalu, kawan
Jemput nuansa ramah pagi hingga senja, hirup udara damai ditahun yang baru

Mari berpegangan sambil melantun, bersama dentingan bell tahun baru
Kita berdamai, kawan! Kita berdamai, kasih! Kita berdamai, saudara!

Kawan manusia, kawan hewan, dan kawan pepohonan
Kawan wanita dan kawan pria, kawan orang tua dan kawan muda-mudi
Kita bagaikan bagian dari kebaikan hati-hati tertulus dalam mencipta hidup damai
Janganlah terlupakan, kawan
Jiwa-jiwa telah merindu nikmatnya kerukunan dan penghargaan kehidupan

Mari berpegangan sambil melantun, bersama dentingan bell tahun baru
Kita berdamai, kawan! Kita berdamai, kasih! Kita berdamai, saudara!

Dang… ding… dang… dang… ding… dang
Bersama kebaikan dentingan bell tahun baru
Kita berdamai, kawan!

Jumat, 20 November 2009

Download Film Gratis









dan masih banyak lagi yang lainnya...Semua Film bisa di download Gratis,,,
Silahkan Kunjungi http://www.thehack3r.com/2009/08/ice-age-3-dawn-of-dinosaurs.html#

Kamis, 19 November 2009

Download Film 2012







Penasaran ingin nonton Film 2012..???
jangan pusing dulu...aku sediain nech link Download Film 2012.. semoga sukses dan g penasaran lagi..
emangnya setan penasaran??? heu..heu.heu.. monggo tinggal di klik Link di wah ini...





http://rapidshare.com/files/307876211/2012TS1.part01.rar
http://rapidshare.com/files/307883759/2012TS1.part02.rar
http://rapidshare.com/files/307890447/2012TS1.part03.rar
http://rapidshare.com/files/307897494/2012TS1.part04.rar
http://rapidshare.com/files/307928655/2012TS1.part05.rar
http://rapidshare.com/files/307935409/2012TS1.part06.rar
http://rapidshare.com/files/307942136/2012TS1.part07.rar
http://rapidshare.com/files/307949440/2012TS1.part08.rar
http://rapidshare.com/files/307956280/2012TS1.part09.rar
http://rapidshare.com/files/307963033/2012TS1.part10.rar
http://rapidshare.com/files/307964271/2012TS1.part11.rar

atau yang ini
http://www.megaupload.com/?d=FN732IS3

semoga sukses... selamat menikmati...

sumber ; http://www.ktsp-rpp-silabus.blogspot.com

Rabu, 11 November 2009

Karya terakhir Bapak





Ya Allah
jika engkau bahagiakan mereka dengan gemilang uang dan kekayaan harta benda,
maka aku minta bahagiakanlah aku dengan ibadah


bahagiakanlah aku
dengan sh0lat, sebagai tempat pertemuan antara engkau dan aku


bahagiakanlah aku
dengan membaca kitab_Mu, agar aku dapat menangkp pesan-pesan_Mu


bahagiakanlah aku
dengan puasa, ibadah dengan meninggalkan prbuatan-perbuatan jelek


bahagiakanlah aku dengan sedekah, membahagiakan 0rangg lain yang membtuhkan

Almukar0m Kyai H 0om Abdul Q0yyum
pimp p0npes pagelaran III


pagelaran, ahad 27 n0v 05 pkl 07.52

Senin, 09 November 2009

Lembur Kuring





















Sawah nu ngemplang hejo
mapais endahna pilemburan
ngalirna cai herang tina pancuran
nambah waasna pamandangan

kuring nu keur sorangan nu dibaturan
ku recetna manuk piit
jeung hiliwirna angin beurang anu ngalengitkeun hareudang

duh gustii,,,,,
nyanggakeun sadaya puji
sujud syukur ti jisim abdi
mugi ieu kanikmatan langgeng salawasna

Pagelaran, 09 Nopember 2009; 13.00 wib



Minggu, 08 November 2009

Kecewa ku




 
Ku jalani Dunia yang Indah
Ku tapaki bebatuan yang tajam
Ku lalui Hidup dengan sabar
Saat gelap melingkupiku

Ceritakan semua hidup matimu
Agar jiwa dapat menerima
Jangan pernah engkau untuk berdusta
Hanya untuk dirinya
Ku tak tau siapa dirimu
saat Engkau hadir dalam naluriku
Rasa ,,,…..
Permintaan,,,…
Dan Ungkapan,,,,…
Ku akui ada padaku
Maafkan bila cinta Tlah hilang
Sbab engkau tak hadir buatku...







Ketika bulan bersinar
ku coba memejamkan mata
merasakan hembusan angin dingin
yang mengarah kepada ku
mencoba membisiki ku akan sesuatu…
qu membuka mata dan tampa ku sadari
ku telah meneteskan butiran air mata
dan terpecah bagaikan mutiara
yang tak terbendung
oleh rasa sakit ku.
ku coba mengembangkan sayap-sayap patah ku
mencoba untuk terbang,
terbang kemana akan ku temukan diri mu kembali
tapi aq hanya bisa meratapi
akan nasib ku,
menahan akan sakit yang ku abaikan
dan membiarkan kau pergi untuk selama nya...

Senin, 02 November 2009

My memory

Kenang2an bersama teman2 SMA dulu...
kapan yach kita bisa berkumpul lagi...
















Kenangan bersama anak2 PA



boy's Adventure


waktu masa bhakti ngawas ulangan


seperti inilah santri.. indahnya kebersamaan


kegiatan yang tak lepas dari ngaji..semoga bermanfaat dunia akhirat..



Pondok Pesantrenku ...

Sekolah SMA ku Dulu..

maen ke museum

tugu sejarah

replika atu bukan yach??

mengamati...serius!

It's Me...

Jumat, 16 Oktober 2009

Sunyi

Saat rebahkan kesendirianku dalam juta tanya...
Merenungi semua yg ada dalam angan...
Bisikan angin mengg0daku dr lamunan..
Dgn lmbut ia brtanya...
Mau jadi apa kau nanti anak muda?
Bersama siapa kau mengarunginya..?
Ah...
Sungguh menyakitkan!

Aku hanya ingin jdi seperti apa yang kumau!
Jgn g0da aku dgn kmewahan dunia kalian!
Cukup!
Sudah cukup aku yg sekarang!

Pagelaran, jumat 16 0kt 09: 11.25

Kamis, 15 Oktober 2009

Ketenangan Jiwa...?? dimanakah???

Sejak aku terlahir kedunia yang fana ini..
hanya ketenangan jiwa yang selalu ku damba..
wahai sang Kholik, janganlah kau genggam trus rasa itu! berilah pada hambamu ini!
langkah demi langkah, ucap demi ucap, pikir sini pikir situ...
berbagai macam alas kupakai untuk merayumu...
semoga..semoga..dan semoga.. KAU Iba melihat hamda yang mendambakan Ketenangan Jiwa ini...

Pagelaran, kamis, 15 Ok 09; 18:36

Bosan?? Mengapa?? terus bagaimana??

Ini sebuah cerita ringan tentang kebosanan.
Seorang tua yang bijak ditanya oleh tamunya.

Tamu :"Sebenarnya apa itu perasaan 'bosan', pak tua?"
Pak Tua :"Bosan adalah keadaan dimana pikiran menginginkan
perubahan,mendambakan sesuatu yang baru, dan menginginkan berhentinya
rutinitas hidup dan keadaan yang monoton dari waktu ke waktu."
Tamu :"Kenapa kita merasa bosan?"
Pak Tua :"Karena kita tidak pernah merasa puas dengan apa yang kita miliki."
Tamu :"Bagaimana menghilangkan kebosanan?"
Pak Tua :"Hanya ada satu cara, nikmatilah kebosanan itu, maka kita pun akan
terbebas darinya."
Tamu :"Bagaimana mungkin bisa menikmati kebosanan?"
Pak Tua:"Bertanyalah pada dirimu sendiri: mengapa kamu tidak pernah bosan
makan nasi yang sama rasanya setiap hari?"
Tamu :"Karena kita makan nasi dengan lauk dan sayur yang berbeda, Pak Tua."
Pak Tua :"Benar sekali, anakku, tambahkan sesuatu yang baru dalam
rutinitasmu maka kebosanan pun akan hilang."
Tamu: "Bagaimana menambahkan hal baru dalam rutinitas?"
Pak Tua :"Ubahlah caramu melakukan rutinitas itu. Kalau biasanya menulis
sambil duduk, cobalah menulis sambil jongkok atau berbaring. Kalau biasanya
membaca di kursi, cobalah membaca sambil berjalan-jalan atau
meloncat-loncat. Kalau biasanya menelpon dengan tangan kanan, cobalah dengan
tangan kiri atau dengan kaki kalau bisa. Dan seterusnya." Lalu Tamu itu pun
pergi.
Beberapa hari kemudian Tamu itu mengunjungi Pak Tua lagi.
Tamu :"Pak tua, saya sudah melakukan apa yang Anda sarankan, kenapa saya
masih merasa bosan juga?"
Pak Tua :"Coba lakukan sesuatu yang bersifat kekanak-kanakan."
Tamu :"Contohnya?"
Pak Tua :"Mainkan permainan yang paling kamu senangi di waktu kecil dulu."
Lalu Tamu itu pun pergi.
Beberapa minggu kemudian, Tamu itu datang lagi ke rumah Pak Tua.
Tamu :"Pak tua, saya melakukan apa yang Anda sarankan. Di setiap waktu
senggang saya bermain sepuas-puasnya semua permainan anak-anak yang saya
senangi dulu. Dan keajaiban pun terjadi. Sampai sekarang saya tidak pernah
merasa bosan lagi, meskipun di saat saya melakukan hal-hal yang dulu pernah
saya anggap membosankan. Kenapa bisa demikian, Pak Tua?"
Sambil tersenyum Pak Tua berkata: "Karena segala sesuatu sebenarnya berasal
dari pikiranmu sendiri, anakku. Kebosanan itu pun berasal dari pikiranmu
yang berpikir tentang kebosanan.
Saya menyuruhmu bermain seperti anak kecil agar pikiranmu menjadi ceria.
Sekarang kamu tidak merasa bosan lagi karena pikiranmu tentang keceriaan
berhasil mengalahkan pikiranmu tentang kebosanan.
Segala sesuatu berasal dari pikiran.
Berpikir bosan menyebabkan kau bosan.
Berpikir ceria menjadikan kamu ceria."

dan semoga kita tidak bosan dengan keceriaan yang telah kita peroleh..
salam sukses sahabatku..

Terkadang....?

terkadang hujan semu tak berhenti
terkadang mengalir deras bak aliran sungai
terkadang kering kerontang
terkadang kelihatan bak gersang di musim kemarau
terkadang bak bom waktu yang sewaktu-waktu bisa meledak
terkadang bak air yang meluap ke daratan
terkadang bak lautan yang kering
terkadang tanpa rasa
terkadang bak daun yang berguguran
terkadang lupa akan kenyataan diri

Pagelaran, 15 Okt 09; 15;54

Hymne Pasmapran



Api Semangat..
Dalam Jati Diri..
Nyalakan Ia Dalam Bhakti..
Alirkan asa yang membara..
Ceria dalam suka Duka..
Pasmapranku..
Selalu setia...jasamu...
Abadi..

Coretan ...

Bila angin
kehilangan desirnya
daun-daun kering
takkan mau
meluruhkan tubuhnya

Bila langit
kehilangan kebiruannya
burung-burung
takkan mau
mengepakkan sayapnya

Bila sungai
kehilangan kejernihannya
ikan-ikan
takkan mau
mengibaskan ekornya

Bila bulan
kehilangan sinarnya
malam-malam
akan gelap tanpa cahaya

Bila hutan
kehilangan pohon-pohon
hewan-hewan
kehilangan tempat tinggalnya

Bila bukit
kehilangan kehijauannya
sungai-sungai
akan kering selamanya

Bila petani
kehilangan sawah ladangnya
kanak-kanak
akan menitikkan air mata

Bila manusia
kehilang kemanusiaannya
alam semesta
akan tertimpa bencana
dan bertanya angin kering
"Perlukah memanusiakan manusia?"

pagelaran, 15 Okt 09; 15:33

Tampomas Tahun Baru 2009

Awal 2009 ingin punya Memory yang takan pernah terlupakan..
Hiking pun jadi solusinya..
Wokeh Let's Go....


On The Road.. waduh.. cape banget! dah ampir seharian jalan kaki... mana Nanjak lagi!


malam Pertama Di Pasir Seleh... karena kepuncak masih jauh.. masih butuh sau hari perjalanan lagi... sambil ngopi bareng dan bercanda, menikmati indahnya cahaya lampu kota dari kesunyian..


Hari Kedua di Batu Aki...


masih di hari ke dua... lokasi di sanghyang Taraje.



Alhamdulillah... Akhirnya nyampe Juga.. namun sayang, kami tak beruntung! karena cuaca lagi Berkabut dan Angin yang sangat Kencang! sambil melepas lelah Asyik2 berfoto dulu lah...


Shadow Of Mountain Tampomas Kab Sumedang.... Ingah banget..


Wah.. Kru Ekspedisi Tampomas pada gaya-gaya... xixixi... Mumpung Cuaca lagi Cerah.!


nah yang ini juga g mau ketinggalan... waktu mulai cerah-cerah buru-buru bergaya..xixixii... padahal lagi pada sibuk masak!


Jreeeng.. Si Panglima Kumbang Nongol juga Akhirnya...huh serasa jadi orang paling tinggi sedunia.. semuanya ada di bawah pantatku.. hahahaaa


wah..wah..wah.. kaki sapa tuch??? cepatunya bagus banget!! wwakakaakk..

Rabu, 14 Oktober 2009

Lebaran dan Kesunyian Alam

Lebaran Tahun ini aku memilih Menyendiri dalam kesunyian Alam,
bermain dengan dinginnya Angin malam, Gemuruhnya Air Terjun, dan
Buaian Manjanya Embun pagi dan Pelangi...
Tempat yang sudah tak asing yang kan ku tuju, Air Terjun Cileat yang berada Di kaki Gunung Cangah.
ini hanya sebagian Fotonya saja.. kbetulan Hantu Penunggunya g mau di foto bareng! xixixi..

























Matahari pagi yang Sehat..

Jumat, 03 Juli 2009

CURUG CILEAT


Daya tarik utama di lokasi curug Cileat adalah sebuah air terjun dengan ketinggian 100 meter. Tumpahan airnya membentuk sebuah kubangan atau kolam yang sangat besar dengan radius hampir 40 meter. Wisatawan dapat bermain air dan berendam didalamnya. Butiran-butiran air yang sangat halus bertebaran terbawa aingin dan bisa membasahi pengunjung pada jarak 50 m. Pada senja hari menciptakan bentangan pelangi yang sangat indah.

Menurut masyarakat sekitar sumber air terjun ini berasal dari sebuah sungai "Leuwi orok" masyarakat sekitar menyebutnya. dinamakan leuwi arok karena ada mitos bahwa setiap malam suka terdengar bayi yang sedang menangis di sungai tersebut.

Di Kampung Cibago Desa Mayang terdapat potensi Cultural Tourism dimana kehidupan sehari-hari masyarakat tradisional Sunda masih sangat kental, diantaranya:
kesenian Sunda yang masih asli: Kecapi suling dan beluk (beluk adalah sejenis kesenian yang dilakukan oleh 2 orang pria, dimana yang satu membaca “wawacan”/hikayat buhun, baris demi baris dan yang satunya mengikutinya dengan cara dinyanyikan
“Ngawuluku” yaitu membajak sawah dengan menggunakan kerbau sambil menyanyi tradisional (kia…………kia …………..mideur). Pengunjung bisa langsung menikmati menaiki wuluku yaitu alat untuk membajak sawah yang ditarik oleh kerbau berkeliling dalam kotakan sawah.
“Ngahuma” menanam padi di lahan kering yang merupakan tradisi asli masyarakat Sunda (dalam sejarahnya masyarakat Sunda tidak mengenal budaya sawah)
“Ngaderes gula kawung” atau menderes pohon aren untuk diambil niranya dan dibuat gula kawung. Atraksi yang bisa dinikmati berupa penderesan pohon aren (memanjat, membacakan jampi-jampi dan mengambil nira/lahang) dan memasak air lahang menjadi gula aren untuk langsung dinikmati dan dibawa pulang sebagai oleh-oleh


Sabtu, 20 Juni 2009

SAR

Organisasi SAR Yang Dikenal Di Indonesia
  • BASARI (Badan SAR Indonesia) : 6 menteri (Keuangan, Hankam, Dalam Negeri, Luar Negeri,
    Sosial, dan Perhubungan)
  • BASARNAS (Badan SAR Nasional) : di bawah koordinasi Departemen Perhubungan.
  • KKR (Kantor Koordinator Rescue) : ada dilokasi : Jakarta, Surabaya, Ujung Pandang, dan Biak
  • SKR (Sub Koordinasi Rescue) : ada didaerah : Medan, Padang, Tanjung Pinang, Denpasar,
    Pontianak, Menado, Banjarmasin, Kupang, Ambon, Balikpapan, Sorong, Merauke, Jayapura.


Organisasi Operasi SAR

  • SC (SAR Coordinator) : Biasanya pejabat pemerintah yang mempunyai wewenang
    dalam penyediaan fasilitas.
  • SMC (SAR Mission Coordinator) : Harus orang yang mempunyai pengetahuan dan kemampuan
    tinggi dalam nenentukan MPP (Most Probable Position), menentukan area pencarian, strategi pencarian (berapa unit, teknik dan fasilitas).
  • OSC (On Scene Commander) : Tidak mutlak ada, tapi juga bias lebih dari satu, tergantung
    wilayah komunikasi dan kesulitan jangkauaanya.
  • SRU (Search And Rescue Unit).

Tugas SMC

  1. Menganalisa data yang masuk/diperoleh agar :
    - menentukan datum (MPP / Most Probable Position)
    - menentukan daerah pencarian
    - menentukan jumlah unsure yang dipakai
    - memperkirakan berapa lama waktu operasi.
  2. Melakukan koordinasi dengan semua unsure yang terlibat serta melayani hubungan.koordinasi (misalnya dengan pejabat-pejabat, wartawan, dan lain-lain).
  3. Menyediakan fasilitas logistik yang diperlukan SRU.


Sistem SAR

Ada 5 tahapan dalam operasi SAR :

1. Awareness Stage (Tahap Kekhawatiran)
Adalah kekhawatiran bahwa suatu keadaan darurat diduga akan muncul (saat disadarinya terjadi keadaan darurat/ musibah)
2. Initial Action Stage (Tahap Kesiagaan/ Preliminary Mode)
Adalah tahap seleksi informasi yang diterima, untuk segera dianalisa dan ditetapkan bahwa berdasarkan informasi tersebut, maka keadaan darurat saat itu diklasifikasikan sebagai :
a. INCERFA (Uncertainity Phase/ Fase meragukan) :
adalah suatu keadaan emergency yang ditunjukkan dengan adanya keraguan mengenai keselamatan jiwa seseorang karena diketahui kemungkinan mereka dalam menghadapi kesulitan.
b. ALERFA (Alert Phase/ Fase Mengkhawatirkan/ Siaga) :
adalah suatu keadaan emergency yang ditunjukkan dengan adanya kekhawatiran mengenai keselamatan jiwa seseorang karena adanya informasi yang jelas bahwa mereka menghadapi kesulitan yang serius yang mengarah pada kesengsaraan (distress).
c. DITRESFA (Ditress Phase/ Fase Darurat Bahaya) :
adalah suatu keadaan emergency yang ditunjukkan bila bantuan yang cepat sudah dibutuhkan oleh seseorang yang tertimpa musibah karena telah terjadi ancaman serius atau keadaan darurat bahaya. Berarti, dalam suatu operasi SAR informasi musibah yang diterima bisa ditunjukkan tingkat keadaan emergency dan dapat langsung pada tingkat Ditresfa yang banyak terjadi.
3. Planning Stage (Tahap Perencanaan/ Confinement Mode)
Yaitu saat dilakukan suatu tindakan sebagai tanggapan (respons) terhadap keadaan sebelumnya, antara lain :
* Search Planning Event (tahap perencanaan pencarian).
* Search Planning Sequence (urutan perencanaan pencarian).
* Degree of Search Planning (tingkatan perencanaan pencarian).
* Search Planning Computating (perhitungan perencanaan pencarian).
4. Operation Stage (Pertolongan)
Detection Mode/ Tracking Mode And Evacuation Mode, yaitu seperti dilakukan operasi pencarian dan pertolongan serta penyelamatan korban secara fisik. Tahap operasi meliputi :
* Fasilitas SAR bergerak ke lokasi kejadian.
* Fasilitas SAR bergerak ke lokasi kejadian.
* Melakukan pencarian dan mendeteksi tanda-tanda yang ditemui yang diperkirakan ditinggalkan survivor (Detection Mode).
* Mengikuti jejak atau tanda-tanda yang ditinggalkan survivor (Tracking Mode).
*
Menolong/ menyelamatkan dan mengevakuasi korban (Evacuation Mode), dalam hal ini memberi perawatan gawat darurat pada korban yang membutuhkannya dan membawa korban yang cedera kepada perawatan yang memuaskan (evakuasi).
* Mengadakan briefing kepada SRU.
* Mengirim/ memberangkatkan fasilitas SAR.
* Melaksanakan operasi SAR di lokasi kejadian.
* Melakukan penggantian/ penjadualan SRU dilokasi Kejadian.
5. Mission Conclusion Stage (Tahap Akhir Misi / Evaluasi)
Merupakan tahap akhir operasi SAR, meliputi penarikan kembali SRU dari lapangan ke posko, penyiagaan kembali tim SAR untuk menghadapi musibah selanjutnya yang sewaktu-waktu dapat terjadi, evaluasi hasil kegiatan, mengadakan pemberitaan (Press Release) dan menyerahkan jenasah korban, survivor kepada yang berhak serta mengembalikan SRU pada instansi induk masing-masing dan pada kelompok masyarakat.


Pola-pola Pencarian

Ada 8 kelompok utama pola pencarian, sebagai berikut :

- track line
- parallel
- creeping line
- square
- sector
- contour
- flare
- homing

Pola-pola pencarian yang sering dilakukan pada misi SAR darat (khususnya di Indonesia) adalah track line, parallel, dan contour. Untuk menamakan sesuatu pada pencarian SAR. Biasanya digunakan dengan huruf-huruf awal yang terdiri dari 3 huruf.


Huruf 1 : Pola pencarian yang digunakan, misalnya T (track line), P (parallel)
Huruf 2 : Unit yang terlibat, misalnya : S (single unit), M (multi unit).
Huruf 3 : Keterangan pelengkap, misalnya :
C = coordinated (dengan koordinasi) atau circle (melingkari)
R = radar (digunakan untuk pengendalian) atau return to starting point
N = Non return (tidak perlu kembali ke titik awal)
L = Loran line (sesuai garis loran)

Pencarian dengan pola garis lintasan (track line) digunakan :

  • Bila seseorang dinyatakan hilang pada jalur perjalanan yang direncanakan dan tidak diketahui data-data lain, berarti jalur perjalanan/garis lintasan merupakan satu-satunya data.
  • Untuk usaha pencarian secara fisik yang pertama kali dapat dilakukan misalnya meminta bantuan pada pesawat komersil yang kebetulan melintas jalur tersebut.


Pola track line dikenal 4 jenis :

TSR (track line, single unit, return)
TMR (track line, multi unit, return)
TSN (track line, single unit, non return)
TMN (track line, multi unit, non return)

Pencarian dengan pola parallel (sejajar memanjang/melingkar), digunakan :
a. Bila daerah pencarian cukup luas dan medannya relatif datar.
b. Hanya diketahui posisi duga fari sasaran yang dicari.

Dikenal 9 bentuk :
1. PS (parallel track, single unit)
2. PM parallel track, multi unit)
3. PMR (parallel track, multi unit, return)
4. PMN (parallel track, multi unit, non return)
5. PSC (parallel track, singe unit, circle)
6. PMC (parallel track, multi unit, circle)
7. PSS (parallel track, single unit, spiral)
8. PSL (parallel track, single unit, loran)
9. PSA (parallel track, single unit, arc)


Pencapaian dengan pola contour digunakan untuk daerah yang bergunung dan berbukit. Syarat :

- Anggota SRU harus berpengalaman, mempunyai kondisi dan daya tahan tinggi.
- Briefing harus baik, dengan peta yang cukup luas.
- Keadaan cuaca harus baik, termasuk visibility (jangkauan pandang) dan keadaan anginnya
.

Jenis-Jenis Pendakian / Perjalanan

Olah raga mendaki gunung sebenarnya mempunyai tingkat dan kualifikasinya. Seperti yang sering kita kenal dengan istilah mountaineering atau istilah serupa lainnya.

Menurut bentuk dan jenis medan yang dihadapi, mountaineering dapat dibagi sebagai berikut :

1. Hill Walking / Feel Walking

  • Perjalanan mendaki bukit-bukit yang relatif landai. Tidak membutuhkan peralatan teknis pendakian. Perjalanan ini dapat memakan waktu sampai beberapa hari. Contohnya perjalanan ke Gunung Gede atau Ceremai.

2. Scarmbling

  • Pendakian setahap demi setahap pada suatu permukaan yang tidak begitu terjal. Tangan kadang-kadang dipergunakan hanya untuk keseimbangan. Contohnya : pendakian di sekitar puncak Gunung Gede Jalur Cibodas.

3. Climbing

  • Dikenal sebagai suatu perjalanan pendek, yang umumnya tidak memakan waktu lebih dari 1 hari,hanya rekreasi ataupun beberapa pendakian gunung yang praktis. Kegiatan pendakian yang membutuhkan penguasaan teknik mendaki dan penguasaan pemakaian peralatan. Bentuk climbing ada 2 amcam. :

    a. Rock Climbing

    - pendakian pada tebing-tebing batau atau dinding karang. Jenis pendakian ini yang umumnya ada di daerah tropis.

    b. Snow and Ice Climbing

    - Pendakian pada es dan salju. Pada pendakian ini, peralatan-peralatan khusus sangat diperlukan, seperti ice axe, ice screw, crampton, dll.

Teknik Dasar Pendakian / Rock Climbing


Teknik Mendaki

1. Face Climbing

Yaitu memanjat pada permukaan tebing dimana masih terdapat tonjolan atau rongga yang memadai sebagai pijakan kaki maupun pegangan tangan. Para pendaki pemula biasanya mempunytai kecenderungan untuk mempercayakan sebagian berat badannya pada pegangan tangan, dan menempatkan badanya rapat ke tebing. Ini adalah kebiasaan yang salah. Tangan manusia tidak bias digunakan untuk mempertahankan berat badan dibandingkan kaki, sehingga beban yang diberikan pada tangan akan cepat melelahkan untuk mempertahankan keseimbangan badan. Kecenderungan merapatkan berat badan ke tebing dapat mengakibatkan timbulnya momen gaya pada tumpuan kaki. Hal ini memberikan peluang untuk tergelincir.Konsentrasi berat di atas bidang yang sempit (tumpuan kaki) akan memberikan gaya gesekan dan kestabilan yang lebih baik.

2. Friction / Slab Climbing

Teknik ini semata-mata hanya mengandalkan gaya gesekan sebagai gaya penumpu. Ini dilakukan pada permukaan tebing yang tidak terlalu vertical, kekasaran permukaan cukup untuk menghasilkan gaya gesekan. Gaya gesekan terbesar diperoleh dengan membebani bidang gesek dengan bidang normal sebesar mungkin. Sol sepatu yang baik dan pembebanan maksimal diatas kaki akan memberikan gaya gesek yang baik.

3. Fissure Climbing

Teknik ini memanfaatkan celah yang dipergunakan oleh anggota badan yang seolah-olah berfungsi sebagai pasak. Dengan cara demikian, dan beberapa pengembangan, dikenal teknik-teknik berikut.
  • Jamming, teknik memanjat dengan memanfaatkan celah yang tidak begitu besar. Jari-jari tangan, kaki, atau tangan dapat dimasukkan/diselipkan pada celah sehingga seolah-olah menyerupai pasak.
  • Chimneying, teknik memanjat celah vertical yang cukup lebar (chomney). Badan masuk diantara celah, dan punggung di salah satu sisi tebing. Sebelah kaki menempel pada sisi tebing depan, dan sebelah lagi menempel ke belakang. Kedua tangan diletakkan menempel pula. Kedua tangan membantu mendororng keatas bersamaan dengan kedua kaki yang mendorong dan menahan berat badan.
  • Bridging, teknik memanjat pada celah vertical yang cukup besar (gullies). Caranya dengan menggunakan kedua tangan dan kaki sebagai pegangan pada kedua celah tersebut. Posisi badan mengangkang, kaki sebagai tumpuan dibantu oleh tangan yang juga berfungsi sebagai penjaga keseimbangan.
  • Lay Back, teknik memanjat pada celah vertical dengan menggunakan tangan dan kaki. Pada teknik ini jari tangan mengait tepi celah tersebut dengan punggung miring sedemikian rupa untuk menenpatkan kedua kaki pada tepi celah yang berlawanan. Tangan menarik kebelakang dan kaki mendorong kedepan dan kemudian bergerak naik ke atas silih berganti.


Pembagian Pendakian Berdasarkan Pemakaian Alat

Free Climbing

Sesuai dengan namanya, pada free climbing alat pengaman yang paling baik adalah diri sendiri. Namun keselamatan diri dapat ditingkatkan dengan adanya keterampilan yang diperoleh dari latihan yang baik dan mengikuti prosedur yang benar. Pada free climbing, peralatan berfungsi hanya sebagai pengaman bila jatuh. Dalam pelaksanaanya ia bergerak sambil memasang, jadi walaupun tanpa alat-alat tersebut ia masih mampu bergerak atau melanjutkan pendakian. Dalam pendakian tipe ini seorang pendaki diamankan oleh belayer.

Free Soloing

Merupakan bagian dari free climbing, tetapi sipendaki benar-benar melakukan dengan segala resiko yang siap dihadapinya sendiri.Dalam pergerakannya ia tidak memerlukan peralatan pengaman. Untuk melakukan free soloing climbing, seorang pendaki harus benar-benar mengetahui segala bentuk rintangan atau pergerakan pada rute yang dilalui. Bahkan kadang-kadang ia harus menghapalkan dahulu segala gerakan, baik itu tumpuan ataupun pegangan, sehingga biasanya orang akan melakukan free soloing climbing bila ia sudah pernah mendaki pada lintasan yang sama. Resiko yang dihadapi pendaki tipe ini sangat fatal sekali, sehingga hanya orang yang mampu dan benar-benar professional yang akan melakukannya.

Atrificial Climbing

Pemanjatan tebing dengan bantuan peralatan tambahan, seperti paku tebing, bor, stirrup, dll. Peralatan tersebut harus digunakan karena dalam pendakian sering sekali dihadapi medan yang kurang atau tidak sama sekali memberikan tumpuan atau peluang gerak yang memadai.


System Pendakian

1. Himalaya Sytle

Sistem pendakian yang biasanya dengan rute yang panjang sehingga untuk mencapai sasaran (puncak) diperlukan waktu yang lama. Sistem ini berkembang pada pendakian-pendakian ke Pegunungan Himalaya. Pendakian tipe ini biasanya terdiri atas beberapa kelompok dan tempat-tempat peristirahatan (base camp, fly camp). Sehingga dengan berhasilnya satu orang dari seluruh team, berarti pendakian itu sudah berhasil untuk seluruh team.

2. Alpine Style

Sistem ini banyak dikembangkan di pegunungan Eropa. Pendakian ini mempunyai tujuan bahwa semua pendaki harus sampai di puncak dan baru pendakian dianggap berhasil. Sistem pendakian ini umumnya lebih cepat karena para pendaki tidak perlu lagi kembali ke base camp (bila kemalaman bias membuat fly camp baru, dan esoknya dilanjutkan kembali).

Teknik Turun / Rappeling

Teknik ini digunakan untuk menuruni tebing. Dikategorikan sebagai teknik yang sepeuhnya bergantung dari peralatan. Prinsip rappelling adalah sebagai berikut :

  1. Menggunakan tali rappel sebagai jalur lintasan dan tempat bergantung.
  2. Menggunakan gaya berat badan dan gaya tolak kaki pada tebing sebagai pendorong gerak turun.
  3. Menggunakan salah satu tangan untuk keseimbangan dan tangan lainnya untuk mengatur kecepatan.

Macam-macam dan Variasi Teknik Rappeling


1. Body Rappel

Menggunakan peralatan tali saja, yang dibelitkan sedemikian rupa pada badan. Pada teknik ini terjadi gesekan antara badan dengan tali sehingga bagian badan yang terkena gesekan akan terasa panas.

2. Brakebar Rappe

Menggunakan sling/tali tubuh, carabiner, tali, dan brakebar. Modifikasi lain dari brakebar adalah descender (figure of 8). Pemakaiannya hampir serupa, dimana gaya gesek diberikan pada descender atau brakebar.

3. Sling Rappel

Menggunakan sling/tali tubuh, carabiner, dan tali. Cara ini paling banyak dilakukan karena tidak memerlukan peralatan lain, dan dirasakan cukup aman. Jenis simpul yang digunakan adalah jenis Italian hitch.

4. Arm Rappel / Hesti

Menggunakan tali yang dibelitkan pada kedua tangan melewati bagian belakang badan. Dipergunakan untuk tebing yang tidak terlalu curam.

Dalam rapelling, usahakan posisi badan selalu tegak lurus pada tebing, dan jangan terlalu cepat turun. Usahakan mengurangi sesedikit mungkin benturan badan pada tebing dan gesekan antara tubuh dengan tali. Sebelum memulai turun, hendaknya :

  1. Periksa dahulu anchornya.
  2. Pastikan bahwa tidak ada simpul pada tali yang dipergunakan.
  3. Sebelum sampai ke tepi tebing hendaknya tali sudah terpasang dan pastikan bahwa tali sampai ke bawah (ke tanah).
  4. Usahakan melakukan pengamatan sewaktu turun, ke atas dan ke bawah, sehingga apabila ada batu atau tanah jatuh kita dapat menghindarkannya, selain itu juga dapat melihat lintasan yang ada.
  5. Pastikan bahwa pakaian tidak akan tersangkut carabiner atau peralatan lainnya.
Peralatan Pendakian

1. Tali Pendakian

Fungsi utamanya dalam pendakian adalah sebagai pengaman apabila jatuh.Dianjurkan jenis-jenis tali yang dipakai hendaknya yang telah diuji oleh UIAA, suatu badan yang menguji kekuatan peralatan-peralatan pendakian. Panjang tali dalam pendakian dianjurkan sekitar 50 meter, yang memungkinkan leader dan belayer masih dapat berkomunikasi. Umumnya diameter tali yang dipakai adalah 10-11 mm, tapi sekarang ada yang berkekuatan sama, yang berdiameter 9.8 mm.

Ada dua macam tali pendakian yaitu :

  • Static Rope, tali pendakian yang kelentirannya mencapai 2-5 % fari berat maksimum yang diberikan. Sifatnya kaku, umumnya berwarna putih atau hijau. Tali static digunakan untuk rappelling.
  • Dynamic Rope, tali pendakian yang kelenturannya mencapai 5-15 % dari berat maksimum yang diberikan. Sifatnya lentur dan fleksibel. Biasanya berwarna mencolok (merah, jingga, ungu).

2. Carabiner

Adalah sebuah cincin yang berbentuk oval atau huruf D, dan mempunyai gate yang berfungsi seperni peniti. Ada 2 jenis carabiner :

  • Carabiner Screw Gate (menggunakan kunci pengaman).
  • Carabiner Non Screw Gate (tanpa kunci pengaman)

3. Sling

Sling biasanya dibuat dari tabular webbing, terdiri dari beberapa tipe. Fungsi sling antara lain :
- sebagai penghubung
- membuat natural point, dengan memanfaatkan pohon atau lubang di tebing.
- Mengurangi gaya gesek / memperpanjang point
- Mengurangi gerakan (yang menambah beban) pada chock atau piton yang terpasang.

4. Descender

Sebuah alat berbentuk angka delapan. Fungsinya sebagai pembantu menahan gesekan, sehingga dapat membantu pengereman. Biasa digunakan untuk membelay atau rappelling.

5. Ascender

Berbentuk semacam catut yang dapat menggigit apabila diberi beban dan membuka bila dinaikkan. Fungsi utamanya sebagai alat Bantu untuk naik pada tali.

6. Harnes / Tali Tubuh

Alat pengaman yang dapat menahan atau mengikat badan. Ada dua jenis hernas :

  • Seat Harnes, menahan berat badan di pinggang dan paha.
  • Body Harnes, menahan berat badan di dada, pinggang, punggung, dan paha.
    Harnes ada yang dibuat dengan webbning atau tali, dan ada yang sudah langsung dirakit oleh pabrik.

7. Sepatu

Ada dua jenis sepatu yang digunakan dalam pemanjatan :

  • Sepatu yang lentur dan fleksibel. Bagian bawah terbuat dari karet yang kuat. Kelenturannya menolong untuk pijakan-pijakan di celah-cleah.
  • Sepatu yang tidak lentur/kaku pada bagian bawahnya. Misalnya combat boot. Cocok digunakan pada tebing yang banyak tonjolannya atau tangga-tangga kecil. Gaya tumpuan dapat tertahan oleh bagian depan sepatu.

8. Anchor (Jangkar)

Alat yang dapat dipakai sebagai penahan beban. Tali pendakian dimasukkan pada achor, sehingga pendaki dapat tertahan oleh anchor bila jatuh. Ada dua macam anchor, yaitu :

  • Natural Anchor, bias merupakan pohon besar, lubang-lubang di tebing, tonjolan-tonjolan batuan, dan sebagainya.
  • Artificial Anchor, anchor buatan yang ditempatkan dan diusahakan ada pada tebing oleh si pendaki. Contoh : chock, piton, bolt, dan lain-lain.
Prosedur Pendakian

Tahapan-tahapan dalam suatu pendakian hendaknya dimulai dari langkah-langkah sebagai berikut

  1. Mengamati lintasan dan memikirkan teknik yang akan dipakai.
  2. Menyiapkan perlengkapan yang diperlukan.
  3. a. Untuk leader, perlengkapan teknis diatur sedemikian rupa, agar mudah untuk diambil / memilih dan tidak mengganggu gerakan. Tugas leader adalah membuka lintasan yang akan dilalui oleh dirinya sendiri dan pendaki berikutnya.
    b. Untuk belayer, memasang anchor dan merapikan alat-alat (tali yang akan dipakai). Tugas belayer adalah membantu leader dalam pergerakan dan mengamankan leader bila jatug. Belayer harus selalu memperhatikan leader, baik aba-aba ataupun memperhatikan tali, jangan terlalu kencang dan jangan terlalu kendur.
  4. Bila belayer dan leader sudah siap memulai pendakian, segera memberi aba-aba pendakian.
  5. Bila leader telah sampai pada ketinggian 1 pitch (tali habis), ia harus memasang achor.
  6. Leader yang sudah memasang anchor di atas selanjutnya berfungsi sebagai belayer, untuk mengamankan pendaki berikutnya.

Jumat, 19 Juni 2009

PERALATAN KEMAH

Bagi adik-adiku yang mau berkemah, tidak ada salahnya adik-adik membaca dulu catatan kakak dibawah ini. jangan sampai nasib adik-adik terancam di luar sana karena minimnya persiapan! ok langsung ajach yupz!

dibawah ini adalah hal-hal yang perlu dipersiapkan sebelum berkemah

Dan perlengkapan tersebut adalah :

  1. Ransel, gunakan ransel yang ringan dan anti air.
  2. Pakaian perjalanan; bawalah pakaian dengan bahan yang kuat dan mempunyai banyak kantong.
  3. Pakaian tidur; selain training pack, bawa juga sarung untuk penahan dingin dan sholat, bagi yang beragama islam.
  4. Jaket tebal, dari bahan nilon berlapis kain dan berponco.
  5. Kantung tidur (sleeping bag) dan alas tidur (matras).
  6. Pakaian cadangan; masukan dalam plastic.
  7. Peralatan makan; piring, sendok, garpu, gelas/mug, tempat air.
  8. Peralatan mandi; gayung, sabun, sikat gigi, pasta gigi, sandal, handuk.
  9. Peralatan masak; misting, kompor spiritus, kompor paraffin.
  10. Sepatu; gunakan sepatu yang menutupi mata kaki.
  11. Kaos kaki; membawa cadangan kaos kaki dan simpan dalam plastic.
  12. Sarung tangan; untuk pelindung dan penahan dingin.
  13. Topi.
  14. Senter; selain utnuk penerangan, berguna juga untuk memberi isyarat.
  15. Peluit; berguna untuk berkomunikasi.
  16. Korek api; baik itu korek api gas atau korek api kayu dan simpan dalam tabung bekas film agar aman.
  17. Ponco; berguna untuk jas hujan, tenda darurat, alat tidur dan lain-lain. Jika tidak ada ponco, bawalah plastic tebal selebar taplak meja.
  18. Obat-obatan pribadi.